Sabtu, 30 Desember 2017

KOMUNIKASI


Assalamualaikum Semuaaa.. Gimana liburanya?
Kali ini saya mau sharing buku yang udah saya baca, tentang Komunikasi. 
Hmm.. kedengeranya simpel ya KOMUNIKASI, mudah diucapkan,kebayang tapi prakteknya? hehe
Kenapa saya tertarik review buku Komunikasi?
Karena waktu saya kuliah S1 (which is sekitar 10 th yg lalu) saya seneng dengan bahasan komunikasi dan manajemen sumber daya manusia (padahal saya mengambil jurusan Akuntansi hehe)

Nah, Setelah dipikir-pikir kayanya baca buku komunikasi dulu, karena praktek manajemen sumberdaya manusia akan berjalan baik jika komunikasinya baik. Intinya semua berawal dari Komunikasi, begitupun dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangatlah dibutuhkan oleh kita, ya kan?
Ini buku yang saya baca ya guys..




Judul Buku : Komunukasi Antar Pribadi (Perilaku Insani Dalam Organisasi Pendidikan)
Penulis         : Dr. Edi Harapan M.Pd dan Dr. H. Syarwani Ahmad, M.M
Tebal buku  : 192 halaman
Penerbit       : PT RajaGrafindo Persada Jakarta


Nah, Sebenarnya teman saya (Hari) merekomendasikan buku Komunikasi dari Deddy Mulyana. Namun sayangnya saya sudah mencari ke 3 toko buku gak nemu, akhirnya saya memutuskan membeli buku ini. Btw, sedikit cerita tentang  Hari, Hari ini teman SMA saya (IG @kanghari.mc), Hari kuliah di jurusan Komunikasi,  karir Hari berawal dari pemandu acara  di Saung Angklung Udjo, sekarang Hari udah jadi MC profesional baik acara formal seperti wedding, wisuda maupun acara informal.  Sekarang saya jadi suka nanya-nanya ke Hari tentang Komunikasi. Buat yang suka nge MC, Hari suka share tips2 menjadi MC,  Silahkan mampir ke IG nya ya..

Baiklah, kita lanjut ke pembahasan buku.. Saya akan meresume poin-poin penting per BAB . Kita mulai ya  Selamat membaca!



BAB 1 : Mengenal Komunikasi Antarpribadi



1.     Istilah komunikasi diadopsi dari bahasa Inggris yaitu communication. Istilah ini berasal dari bahasa latin communicare yang bermakna membagi sesuatu dengan orang lain. Ada beberapa definisi komunikasi :
·   Menurut Wikipedia (2009) komunikasi adalah proses saling bertukar opinoi atau informasi secara lisan, tulisan, maupun isyarat.
·    Menurut Nerrinhe’s mengartikan komunikasi adalah si pengirim menyampaikan pesan yang diinginkan kepada si penerima dan menyebabkan terjadinya tanggapan (respons) dari si penerima pesan sebagaimana yang dikehendakinya.
Dari penjelasan di atas maka penulis buku menyimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain melalui proses tertentu sehingga tercapai apa yang dimaksudkan atau diinginkan oleh kedua belah pihak.

2.     Komunikasi antarpribadi, adalah suatu ‘tingkatan’ dari proses terjadinya komunikasi antar manusia. Sedangkan komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dalam diri seorang tanpa melibatkan orang lain, atau dapat disebut proses komunikasi dalam diri sendiri. Contohnya seseorang bermain mata dengan patung, karena patung tsb tidak memberikan  reaksi, maka kegiatan tersebut tidak dapat dikatakan komunikasi antarpribadi.

3.     Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang melibatkan lebih dari 2 orang.


4.     Organisasi menurut Cyril Sofer (2012) adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu sistem dan pembagian kerja, yang mana pekerjaan diperinci menjadi tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil. Dapat saya simpulkan secara sederhana bahwa :
Organisasi : Perkumpulan Orang + Tugas = HASIL

5.     Untuk menyamakan visi, misi dan tujuan dari orang-orang yang terlibat di dalam organisasi maka dibutuhkan komunikasi dari orang-orang yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Tanpa adanya komunikasi yang berjalan efektif, maka sulit sekali mencapai tujuan yang diinginkan semua pihak.

6.     George R.Terry (1993) menyatakan bahwa komunikasi merupakan cara untuk memudahkan kegiatan manajemen, termasuk dalam hal ini manajemen pembelajaran.


7.     Komunikasi Massa (mass communication) yaitu suatu jenis komunikasi yang melibatkan orang banyak. Dalam komunikasi massa diperlukan media massa a gar dapat mencapai sasaran yang lebih banyak dengan jangkauan yang lebih luas. Media yang dapat digunakan berupa surat kabar, koran, majalah, TV, internet, facebook dsb. 


BAB 2 : PROSES KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PENDIDIKAN


1.       Ada 5 Unsur-unsur dalam komunikasi :
·        Sumber (source)
·        Pesan (massage)
·        Saluran/media (channel)
·        Penerima (receiver)
·        Efek (effect)

Berikut penjelasan atas unsur-unsur tersebut
è Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau berkebutuhan untu berkomunikasi. Pihak sumber memiliki gagasan yang akan disampaikan kepada penerima. Gagasan diubah menjadi pesan melalui proses encoding, yaitu proses merubah gagasan menjadi simbol-simbol yang umum (kata, bahasa, tanda, gambar dst) sehingga bisa dipahami oleh si penerima.
è  Pesan merupakan hal-hal yang bersifat verbal dan atau non verbal yang mewakili perasaan , pikiran, keinginan atau maksud sumber tadi.
è Saluran media adalah alat yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesan kepada penerima
è Penerima adalah orang yang menerima pesn dari sumber. Penerima pesan ini menerjemahkan simbol vetbal/non verbal yang ia terima menjadi sebuah gagasan yang ia pahami. Proses tersebut dinamakan decoding.
è Efek adalah apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut.


2.       Proses Komunikasi
Proses komunikasi dapat terjadi bila sumber (komunikator) bermaksud menyampaikan gagasan yang ingin disampaikan kepada penerima dengan maksud tertentu. Untuk itu dia menerjemahkan gagasan tersebut menjadi simbol-simbol (proses encoding) yang selanjutnya disebut sebagai pesan.
Pesan tersebut disampaikan melalui saluran (channel) tertentu misalnya bertatap muka langsung, tlp, surat, dll.
Setelah pesan sampai pada penerima, selanjutnya terjadi proses decoding, yaitu menafsirkan pesan tersebut. Setelah itu terjadilah respon.


BAB 3 : KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL

Secara umum komunikasi adalah setiap bentuk prilaku seseorang baik verbal (berupa kata-kata)  maupun nonverbal (ekspresi)

1.     Keterbatasan komunikasi verbal.
Sebagai alat komunikasi bahasa juga memiliki keterbatasan. Keterbatasan bahsa meliputi : (1) Keterbatasan jumlah kata, (2) kata-kata bersifat ambigu, (3) kata-kata yang mengandung bias budaya. Contohnya awak untuk orang Minang adalah Saya, sedangkan dalam bahasa melayu di Palembang dan Malaysia berarti kamu.

2.     Komunikasi non verbal
Adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan nonverbal.

3.     Klasifikasi pesan nonverbal
·        Pesan kinestik : gerakan tubuh yang mengandung arti. Pesan Kinestik terdiri dari 5 komponen yaitu
(1) Pesan fasial, yaitu menggunalan air/raut muka unguk menyampaikan makna tertentu.
(2) Pesan gestural, yaitu menunjukan gerakan anggota badan untuk mengomunikasikan berbagai makna.
(3) Pesan proksemik, disampaika melalui jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban dengan orang lain.
(4) Pesan artifaktual, diungkapkan melalui penambilan tubuh, pakaian, kosmetik. Disini penulis buku memberi contoh seorang wanita PSK. Ia berkomunikasi secara nonverbal melalui kostum, makeup, yang digunakan untuk mengundang selera lawan jenis.
(5) Pesan paralinguistik, adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara menyampaikan pesan verbal. Pesan sentuhan dan bau-bauan. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan menbedakan emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan (emosi, kasih sayang, bercanda, dsb)

4.     Bahasa non verbal patut menjadi perhatian pada saat komunikasi antarpribadi berlangsung. Karena ucapan dan hati bisa berbeda, sehingga untuk melihat jawaban sesungguhnya dari hasil komunikasi tsb kita juga harus melihat bahasa non verbal.




BAB 4 : TAHAP DALAM KOMUNIKASI
1.     Komunikasi dapat terjadi antara minimal 2 orang. Kalau dua orang bertemu, maka pada saat itu akan terjadi komunikasi. Semakin orang mau saling membicarakan tentang perasaan yang ada dalam dirinya, semaki dalamlah tahap komunikasi yang terjadi. Atas dasar kedalaman seperti ini, John Powell (staf CLC, 1985)membedakan komunikasi dalam 5 tahap :
(1)         Basa basi, contohnya “apa kabar?”
(2)       Membicarakan orang lain atau hal lain, bisa dikatakan dalam tahap ini kedua belah pihak hanya ngerumpi saja. Dalam tahp ini kedua belah pihak belum mau membuka dirinya masing-masing, maka terjadilah moment membicarakan hal lain
(3)    Menyatakan gagasan dan pendapat. Dalam tahap ini 2 orang sudag mau saling membuka diri, mengungkapkan perasaan.
(4)         Tahap mengemukakan isi hati atau perasaan
(5)         Hubungan puncak. Pada tahap ini jalinan komunikasi ditandai dengan kejujuran, keterbukaan dan saling percaya yang mutlak di antara kedua belah pihak.

2.     Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, karena proses di mana fungsi perencanaan, pengorganisasian, perencanaan, kepemimpinan, pengendalian dapat dicapai. Komunikasi biasanya sering terganggu, hal ini dikarenakan masalah semantik/arti kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan status.

3.     Ada pedoman untuk mendapatkan komunikasi secara efektif bila seseorang mampu mendengarkan secara aktif, usahakan memberi umpan balik, pembicaraan langsung kepada pokok masalah, menggambarkan situasi, dan kemampuan meringkas isi pesan.

4.     Menurut pakar American Management Association ada sepuluh aturan jika ingin berkomunikasi dengan baik, yaitu :

(1)            Menjelaskan konsep/ide anda sebelum berkomunikasi
(2)            Teliti tujuan sebenarnya dalam berkomunikasi
(3)            Pertimbangkan suasana lingkungan dan waktu
(4)            Hubungan pihak lain
(5)            Waspada atas nada dan isi berita
(6)          Komunikasikan seseorag yang membantu dan bernilai bagi   penerima
(7)            Tindak lanjut komunikasi
(8)            Komunikasi untuk waktu yang akan datang
(9)            Tindakan konsisten dengan kata, dan
(10)     Menjadilah pendengar yang baik.

5.     Sumber kegagalan dalam berkomunikasi
Timbulya kegagalan dalam berkomunikasi sering kali disebabkan oleh adanya kesenjangan antara apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh si pengirim pesan dengan apa yang dimaksud oleh penerima.
Menurut Supratiknya (1995)  faktor-faktor penyebab gagalnya komunikasi adalah
(1)Sumber hambatan yang bersifat emosional dan sosial maupun kultural. Misalnya tidak suka terhadap seseorang, maka semua kata-katanya ditafsirkan negatif.
(2)  Sering mendengarkan dengan maksud sadar maupun tidak sadar untuk memberikan penilaian dan menghakimi si pembicara. Akibatnya, seseorang menjadi bersikap defensif. Artinya, bersikap menutup diri dan sangat berhati-hati dalam mengutarakan perkataan.
(3)  Gagal mengungkapkan maksud konotatif dibalik ucapanya padahal ia tau arti denotafinya
(4)  Tidak saling memercayai

6.     Cara seseorang mendengarkan dan menanggapi lawan bicaranya sangat penting dalam berkomunikasi. Agar komunikasi menjadi lebih intim dan pribadi, seseorang perlu mengomunikasikan kepada lawan bicaranya bahwa ia telah mendengarkan dan memahaminya.



BAB 5 : SKILL BERKOMUNIKASI ANTARPRIBADI


1.     Unsur utama komunikasi antarpribadi
Disini tampak bahwa komunikasi antara dua orang memiliki tujuh unsur utama yang mendasarinya, yaitu :
(1)  Berbagi maksud, gagasan dan perasaan yang ada dalam diri   pengirim pesan serta bentuk prilaku yang dipilihnya.
(2)  Proses kodifikasi pesan oleh pengirim. Pengirim pesan mengubah gagasan, perasaan dan maksud-maksudnya ke dalam bentuk pesan yang dapat dikirimkan
(3)  Proses pengiriman pesan  kepada penerima
(4)  Adanya saluran atau media melalui apa pesan tersebut  dikirimkan
(5)  Proses dekodifikasi pesan oleh si penerima. Penerima menginterpretasikan/ menafsirkan isi pesan.
(6)  Tanggapan batin oleh penerima pesan terhadap hasil interpretasinya tentang makna pesan yang ditangkap
(7)  Kemungkinan adanya hambatan (noise) tertentu.

2.     Pentingnya komunikasi antarpribadi
Komunikasi antarpribadi sangat penting bagi kebahagiaan hidup seseorang. Johnson (1981) menunjukkan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antarpribadi dalam  rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia :
(1)  Komunikasi antarpribadi membantu perkembangan intelektual dan sosial setiap manusia
(2)Identitas atau jati diri seorang anak terbentuk karena ada komunikasi dengan orang lain
(3)Perbandingan sosial hanya dapat dilakukan melalui komunikasi dengan orang lain
(4)  Kesehatan mental sebagian besar orang ditentukan oleh komunikasi atau hubunganya dengan orang lain, lebih-lebih bagi seorang guru yang menjadi tokoh yang sangar signifikan dan turut memberi pengaruh dalam kehidupan siswanya.


3.     Keterampilan dasar berkomunikasi
Menurut Johnson (1981), beberapa keterampilan dasar berkomunikasi adalah
(1)Harus mampu saling memahami. Kemampuan ini mencakup beberapa subkemampuan yaitu sikap percaya, membuka diri, sadar diri, dan penerimaan diri. Membuka diri kepada orang lain dan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika orang lain sedang membuka diri. Ini adalah cara yang jitu untuk memulai dan memelihara komunikasi
(2)  Harus mampu mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara tepat dan jelas
(3)  Mampu saling menerima dan saling memberi dukungan atau bahkan saling tolong menolong. Seseorang harus mampu menanggapi keluhan orang lain dengan cara-cara yang bersifat menolong, yaitu menunjukan sikap memahami dan bersedia membantu sambil memberikan bimbingan dan contoh seperlunya, agar orang tersebut mampu menemukan pemecahan masalah yang konstruktif terhadap apa yang sedang dialaminya
(4)            Dicontohkan jika anda seorang guru, seorang guru harus mampu memecahkan konfilk dan bentuk-bentuk masalah pribadi lainnya yang mungkin muncul dalam komunikasi dengan orang lain, melalui cara-cara yang konstruktif.  Artinya, dengan cara-cara yang semakin dekat dengan lawan komunikasi dan menjadikan komunikasi itu semakin penting untuk menjaga serta mengembangkan kelangsungan hubungan.

4.     Kiat terampil berkomunikasi antarpribadi
(1)Harus disadari mengapa keterampilan berkomunikasi ini penting dikuasai dan diketahui manfaatnya bagi semua orang, termasuk bagi seorang guru, kepala sekolah dan praktisi kependidikan lainnya
(2)  Harus disadari pula arti keterampilan berkomunikasi dan bentuk-bentuk komponen perilaku yang perlu dikuasai untuk mewujudkan keterampilan tersebut
(3)  Harus rajin mencari atau menemukan situasi-situasi di mana keterampilan tersebut dapat dipraktikkan
(4)  Tidak boleh segan atau malu meminta bantuan orang lain untuk memantau upaya serta memberikan penilaian tentang kemajuan yang sudah dicapai maupun kekurangan yang harus diperbaiki.
(5)  Tidak boleh bosan belajar atau berlatih. Keterampilan berkomunikasi tersebut harus dipraktikkan terus-menerus
(6)  Keseluruhan latihan tersebut harus dibagi dalam satuan-satuan atau bagian-bagian tertentu, agar dapat dirasaakn keberhasilan usaha yang telah dikerjakan. Misalnya berlatih membangun sikap percaya, mengungkapkan pikiran secara jelas, mendengarkan, dsb
(7)  Akan sangat menolong bila dapat menemukan teman yang dapat diajak sebagai lawan berlatih
(8)  Keterampilan berkomunikasi dengan seluruh komponen atau bagiannya harus terus-menerus dilatih dan dipraktikkan sampai akhirnya menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari diri seseorang (Johnson,1981)


BAB 6 : MEMBUKA DIRI SAAT BERKOMUNIKASI


1.     Lemahnya prses komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang ada dalam organisasi, karena masing-masing di antara mereka tidak mau membuka diri atau self disclosure. Membuka diri adalah pengungkapan reaksi dan tanggapan seseorang terhadap situasi yang sedang dihadapinya serta memberikan informasi yang relevan tentang peristiwa masa lalu untuk pemhaman di masa kini (Johnson,1981)

2.     Menurut Johnson (1981), ada beberapa manfaat dan dampak postitif dari membuka diri terhadap hubungan antarpribadi adalah sbb :
(1)  Membuka diri merupakan pondasi yang kuat bagi trciptanya hubungan yang sehat antara dua orang
(2)  Semakin bersikap terbuka kepada orang lain, semakin orang lain tersebut akan menyukai diri lawan komunikasinya. Akibatnya kedua belah pihak akan semakin saling terbuka
(3)  Orang yang rela membuka diri kepada orang lai terbukti cenderung memiliki sifat-sifat sebagai berikut : kompeten, terbuka, extrovert, fleksibel, adaptif dan intelegen. Hal ini sebagian dari ciri-ciri orang yang bahagia.
(4)  Membuka diri kepada orang lain merupakan dasar hubungan yang memungkinkan komunikasi yang intim baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.
(5)  Membuka diri berarti bersikap realistik. Maka, pembukaan diri  harus jujur, tulus dan apa adanya.

3.     Umpan Balik
Umpan balik (feedback) dari orang lain yang dipercaya memang dapat meningkatkan pemahaman diri bagi seseorang yakni membuatnya sadar pada aspek-aspek diri serta berbagai konsekuensi perilakunya yang tidak pernah disadari (Johnson,1981)

4.     Johnson (1981) memberikan beberapa kiat atau cara untuk memberikan umpan balik yang tidak bersifat mengancam :
(1)  Sebaiknya umpan balik diarahkan pada perilaku, bukan pada pribadi prilakunya. Umpan balik ditujukan pada apa yang telah dilakukan seseorang, bukan menilai kepribadiannya
(2)  Sebaiknya umpan balik diungkapkan dalam bentuk deskripsi atau pelukisan, bukan dalam bentuk penilaian. Umpan balik menuju pada peritiwa yang nyata terjadi, bukan menilai bai-buruknya.
(3)  Sebaiknya umpan balik dipusatkan pada perilaku dalam situasi khusus, bukan pada perilaku yang abstrak.
(4)  Sebaiknya umpan balik diberikan sesegera mungkin, tidak di tunda-tunda. Semakin ditunda, semakin kurang manfaatnya.
(5)  Sebaiknya mpan balik disampaikan dalam bentuk upaya berbagi perasaan, bukan bentuk nasihat atau petuah.
(6)  Sebaiknya tidak memaksakan umpan balik kepada orang lain. Umpan balik harus mengabdi pada kepentingan penerima, bukan kemauan si pemberi.


BAB 7 : MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI

1.      Kepercayaan mutlak diperlukan bagi setiap orang agar komunikasi atau hubungan antarpribadi tumbuh dan berkembang. Kepercayaan meliputi unsur-unsur sebagai berikut :
(1)    Seseorang berada dalam situasi di mana pilihan untuk memercayai orang lain yang dapat menimbulkan berbagai akibat yang menguntungkan maupun merugikan bagi aneka kebutuhan dan tujuan atau kepentinganya. Jadi, memercayai mengandung unsur ketergantungan pada perilaku orang lain
(2)    Penderitaan yang timbul akibat kerugian ini akan lebih besar dibandingkan manfaat yang menguntungkan
(3)    Seseorang yang memiliki cukup keyakinan bahwa orang lain akan berprilaku seperti yang diharapkannya, sehingga menimbulkan berbagai dampak yang menguntungkan atau merugikan tersebut merupakan suatu ‘risiko’ yang timbul sebagai akibat dari pemberian kepercayaan
è Kesimpulannya, unsur-unsur kepercayaan dari orang lain perlu ditumbuhkan. Menaruh kepercayaan kepada orang lain akan menimbulkan risiko atau dampak, baik positif/negatif.
è Bila pemberian kepercayaan itu sesuai dengan harapan, maka orang tersebut akan memperoleh dampak positif. Sebaliknya, bila tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka tentu saja akan menimbulkan risiko negatif.

2.                     Membangun kepercayaan diri
A.    Untuk membangun suatu hubungan di antara dua orang perlu terlebih dahulu ada rasa saling memercayai. Hal ini dilakukan pada saat menentukandi mana mereka harus mengambil risiko dengan cara saling mengungkapkan tentang pikiran, perasaan, dan reaksi yang lebih banyak terhadap situasi yang sedang dihadapi atau dengan cara saling menunjukkan peneriman, dukungan dan kerjasama.

B.    Berikut contoh langkah-langkah dalam membangun kepercayaan diri :
(1)  Seseorang klien (siswa bermasalah) mengambil risiko dengan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan reaksinya terhadap situasi tertentu kepada orang lain (konselor)
(2)  Konselor harus menanggapinya dengan penerimaan, dukungan dan kerjasama serta membalas keterbukaan klien dengan mengungkapkan pikiran, perasaan dan reaksinya terhadap situasi kepada klienya (mahasiswa bermasalah)
Cara lain untuk membangun kepercayaan :
(1)          Guru A menunjukkan penerimaan, dukungan dan kerjasama kepada guru B
(2)          Guru A menanggapinya dengan mengungkapkan pikiran, perasaan dan reaksi terhadap situasi kepada guru B
è  Kesimpulan, Terjadi timbal balik antara guru A dengan guru B, sehingga kedua belah pihak saling membangun kepercayaan. Melalui komunikasi antarpribadi inilah kepercayaan bisa dibangun. Sebaliknya kepercayaan akan sulit dibangun bila di antara kedua belah pihak tidak menunjukkan penerimaan, dukungan dan kerjasama yang baik.  


BAB 8 : MEMBANGUN KONSEP DIRI
1.     Definisi konsep diri
Ada beberapa pengertian konsep diri yaitu
·        Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan memengaruhi individu dalam berubungan dengan orang lain (Stuart dan Sundeen, 1998).
·        Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual, sosial, dan spiritual (Beck, William dan Rawlin, 1986).
·        Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antarpribadi (William D.Brooks, 1976)

2.     Konsep diri terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri positif dan negatif.
A.    Konsep diri positif
Menurut Brooks dan Emmart (1976), orang yang memiliki konsep diri positif menunjukkan karakteristik sebagai berikut :
·        Merasa mampu mengatasi masalah
·        Merasa setara dengan orang lain. Pemahaman bahwa manusia dilahirkan tidak dengan membawa pengetahuan dan kekayaan
·        Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap pujian atau penghargaan layak diberikan terhadap individu berdasarkan dari hasil apa yang telah dikerjakan sebelumnya
·        Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang


B.    Konsep diri negatif
Sedangkan orang yang memiliki konsep diri negatif menunjukan karakteristik sebagai berikut :
·        Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain sebagai proses refleksi diri
·        Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan, sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapat penghargaan
·        Cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan subjektif bahwa setiap orang di sekitarnya memandang dirinya negatif
·        Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif secara berlebihan terhadap orang lain
·        Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain di sekitarnya.



BAB 9 : MENGUNGKAPKAN PERASAAN

1.     Peranan perasaan dalam berkomunikasi
Salah satu sudut pandang yang paling membahagiakan dalam berkomunikasi dengan orang lain adalah kesempatan untuk saling berbagi perasaan. Mengalami suatu perasaan dan mengungkapkannya kepada orang lain bukan saja merupakan sumber kebahagiaan, melainkan juga merupakan salah satu kebutuhan demi kesehatan psikologis seseorang. Dengan mengalami dan saling berbai perasaan, seseorang menciptakan dan mempertahankan persahabatan yang intim dengan sesama.

2.     Johnson (1981) mengemukakan suatu model lima tahap pengungkapan perasaan dalam berkomunikasi dengan orang lain, maka sebenarnya paling sedikit terjadi lima tahap proses, yaitu :
(1)    Mengamati (sensing) tingkah laku lawan komunikasi.
(2)    Menafsirkan (interpreting) semua informasi yang diterima dari lawan komunikasi
(3)    Mengalami perasaan tertentu (feeling) sebagai reaksi spontan terhadap penafsiran atas informasi yang diterima lawan komunikasi. Misalnya merasa kasian pada lawan komunikasi
(4)    Terdorong untuk menanggapi (intending) perasaan. Jadi sesudah merasa kasihan timbul dalam diri niat untuk menolong atau menghibur lawan komunikasi
(5)    Mengungkapkan (expresing) perasaan itu. Seseorang yang merasa kasihan, berniat menghiburnya. Sekalipun menerima kata-kata keras, justru mendekati dan meneguhkannya sebagai ungkapan rasa simpati terhadap lawan komunikasi.  

3.     Akibat yang timbul bila perasaan tidak diungkapkan
Salah satu faktor yang sering menjadi penghambat dalam membangun hubungan antarpribadi yang intim adalah kesulitan mengomunikasikan perasaan.
Aneka masalah dalam komunikasi muncul terutama bukan karena perasaan yang dialaminya itu sendiri, melainkan karena ia gagal mengomunikasikannya secara efektif. Perasaan-perasaan itu justru disangkap, dialihkan, dan disembunyikan.

4.        Berikut ini adalah beberapa akibat yang mungkin timbul bila perasaan-perasaan tidak disadarinya, tidak diterima atau tidak diungkapkan secara konstruktif, yaitu
(1)  menyangkal dan menekan perasaan dapat menciptakan aneka masalah dalam  hubungan antarpribadi
(2)  menyangkal dan  menekan perasaan dapat menyulitkannya dalam memahami dan mengatasi aneka masalah yang terlanjur timbul dalam hubungan antarpribadi
(3)  menyangkal perasaan dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk melakukan persepsi secara selektif
(4)  menekan perasaan dapat menimbulkan distorsi atau penyimpangan dalam penilaian seseorang
(5)  dalam mengungkapkan perasaan yang tidak lugas-efektif sering justru tersirat tuntutan-tuntutan tertentu.

5.     Mengungkapkan perasaan secara verbal
Mengungkapkan perasaan secara verbal adalah dengan menggunakan kata-kata baik secara langsung mendeskripsikan perasaan yang ada dalam diri seseorang maupun bukan.

6.     Mengungkapkan perasaan nonverbal adalah dengan menggunakan isyarat lain selain dari kata-kata, misalnya sorot ata, raut wajah, kepalan tinju dan sebagainya.

7.     Dalam mengomunikasikan perasaan, seorang harus benar-benar memerhatikan dan mengusahakan agar pesan-pesan nonverbal cocok dengan pesan-pesan verbalnya. Bahkan agar pengungkapan perasaan benar-benar efektif, selain sejalan, maka pesan-pesan verbal dan nonverbal juga perlu dibuat berlimpah (redundan), saling memperkuat dan saling melengkapi.


BAB 10 : SALING MENERIMA DAN MENDUKUNG
1.     Menanggapi masalah orang lain
Satu hal yang amat penting yang harus selalu diingat adalah bahwa seseorang tidak akan pernah dapat memecahkan masalah (bagi) orang lain. Orang yang bersangkutan sendirilah yang harus membuat pilihan atau keputusan tentang apa yang akan diperbuatnya untuk mengatasi masalahnya dan ia sendiri juga yang harus berusaha memahami situasi yang sedang dihadapinya maupun memahami dirinya sendiri (Supratiknya,1981)

2.     Sikap dalam menanggapi orang lain
Ada lima macam sikap penting yang sering memengaruhi tanggapan seseorang terhadap orang lain, yaitu :
(1)            Menasihati dan memberikan penilaian
(2)            Menganalisis dan menafsirkan
(3)            Meneguhkan dan memberikan dukungan-bimbingan
(4)            Menanyai dan menyelidiki
(5)            Memparafrasekan dan memahami

3.      Pentinglah bagi semua orang untuk belajar tidak hanya menerima dirinya sendiri, melainkan juga mempelajari cara yang konstruktif untuk menyimpulkan harga atau nilai diri seorang berdasarkan aneka informasi yang tersedia tentang dirinya. Penerimaan diri dasar yang tidak bersyarat umumnya dipandang sebagai cara paling konstruktif untuk menentukan penerimaan diri.







BAB 11 : MENGELOLA KONFLIK ANTARPRIBADI
Hayoo siapa disini yang pernah menghadapi konflik? hampir semua manusia lah ya pernah menghadapinya.. yuk kita bahas tentang Konflik..

1.     Definisi konflik
Konfik menurut Cassell Concise (1989) yaitu suatu pertarungan, suatu benturan, suatu pergulatan;pertentangan berbagai kepentingan, opini-opini atau tujuan-tujuan; pergulatan mental, penderitaan batin

2.     Mengapa terjadi konflik
Setiap orang memiliki perbedaan, jadi selama ada perbedaan konflik akan selalu muncul. Jangankan antarmanusia, di dalam diri setiap orang pun pasti sering terjadi konflik. Konflik seperti ini sering disebut dengan konflik batin, yaitu peperangan antara perasaan dengan pikiran, keinginan dengan penolakan terutama pada saat seseorang berusaha melawan hawa nafsunya.

3.     Teori bertingkat tentang konflik
Biasanya didalam suatu organisasi , tingkat konflik yang terjadi pada top management akan memengaruhi terjadinya konflik di middle management sampai ke level lower management. Mengapa? Karena setiap pemimpin biasanya memiliki pengikut dan pengaruh.

4.     Strategi mengatasi konflik
Setiap orang memiliki strategi masing-masing dalam mengelola konflik. Strategi ini merupakan hasil dari pengalaman, belajar yang dimulai dari kanak-kanak sampai dewasa.
è  Menurut Johnson, 1981 Ditemukan lima gaya dalam mengelola konflik antar pribadi, yaitu :
(1)   Gaya kura-kura


         Konon kura-kura lebih senang menarik diri bersembunyi di balik tempurung badanya untuk menghidari konflik. Mereka cenderung menghindar dari pokok-pokok persoalan maupun dari orang-orang yang dapat menimbulkan konflik. Mereka percaya bahwa setiap usaha memecahkan konflik akan sia-sia. Lebih mudah menarik diri, secara fisik maupun psikologis dari konflik daripada menghadapinya. Dalam pewayangan sikap semacam ini kiranya dapat ditemukan dalam figur Baladewa.


(2)   Gaya Ikan Hiu

        Ikan hiu senang menaklukkan lawan dan memaksanya menerima solusi konflik yang ia sodorkan. Baginya, tercapainya tujuan pribadi adalah yang utama, sedangkan hubungan pihak lain tidak terlalu penting. Baginya, konflik harus dipecahkan dengan cara satu pihak menang dan satu pihak kalah. Watak ikan hiu adalah selalu mencari menang dengan cara menyerang, mengungguli dan mengancam ikan-ikan lain. Dalam pewayanganm sikap ini seperti figur Duruyudana.

(3)   Gaya Kancil


        Seekor kancil sangat mengutamakan hubungan dan kurang mementingkan tujuan-tujuan pribadinya. Ia ingin diterima dan disukai oleh binatang lain. Ia berkeyakinan bahwa konflik harus dihindari demi kerukunan. Sikap konflik tidak mungkin dipecahkan tanpa merusak hubungan. Konflik harus didamaikan, bukan dipecahkan, agar hubungan tidak menjadi rusak. Dalam dunia pewayangan sikap ini ditemukan di figur Puntadewa.

(4)   Gaya Rubah

Rubah senang mencari kompromi. Baginya, baik tercapainya tujuan-tujuan pribadi maupun hubungan baik dengan pihak lain sama-sama cukup penting. Orang yang memiliki gaya seperti rubah mau mengorbankan sedikit tujuan-tujuannya dan hibungannya dengan pihak lain demi tercapainya kepentingan dan kebaikan bersama.


(5)   Gaya Burung Hantu 

   Burung hantu sangan mengutamakan tujuan pribadinya sekaligus hubungannya dengan pihak lain. Baginya, konflik merupakan masalah yang harus dicari pemecahannya dan pemecahan itu harus sejalan dengan tujuan-tujuan pribadinya maupun tujuan-tujuan pribadi lawannya.
Baginya konflik bermanfaat meningkatkan hubungan dengan cara mengurangi ketegangan yang terjadi di antara dua pihak yang berhubungan. Menghadapi konflik, burung hantu akan berusaha mencari penyelesaian yang memuaskan kedua belah pihak dan mampu menghilangkan ketegangan serta perasaan negatif lain yang mungkin muncul di dalam kedua pihak akibat konflik tersebut. Dalam pewayangan dapat ditemukan dalam figur Kresna.

Hayoo kalian termasuk gaya apa nih kalau sedang menghadapi konflik? Asal jangan Gaya Batu/ The Flash aja ya, hehe






BAB 12 : KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM ORGANISASI
1.     Definisi sistem
Sistem adalah suatu himpunan suatu ‘benda’ nyata atau abstrak ( a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Dapat diartikan sistem sebagai perangkat hal-hal tentang proses penyampaian pesan yang berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu keseluruhan. 

2.     Komponen sistem
Littlejohn mengatakan bahwa suatu sistem terdiri dari empat hal, yaitu :
(1)  Objek adalah bagian-bagian, elemen-elemen atau variabel-variabel dari sistem. Mereka bisa jadi berbentuk fisik atau abstrak atau kedua-duanya, tergantung dari sifat sistem.
(2)  Setiap sistem terdiri dari atribut-atribut, kualitas atau properti sistem itu dan objek-objeknya.
(3)  Hubungan internal, hubungan antara anggota sistem yang saling memengaruhi
(4)  Setiap sistem memiliki lingkungan. Sistem tidak hadir dalam suatu kevakumanm tetapi dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya
Contohnya : Suatu keluarga adalah contoh yang baik dari sistem.
Anggota-anggota keluarga (bapak, ibu, anak, dsb) adalah objek dari sistem ini. Ciri-ciri mereka sebagai individu adalah atribut-atribut yang ada di dalam diri setiap individu. Interaksi merekadalam keluarga membentuk  hubungan  antara anggota-anggotanya. Keluarga juga eksis dalam lingkungan sosial dan kultural, dan ada pengaruh bersama di antara keluarga dan lingkungannya. Setiap anggota keluarga bukanlah orang-orang yang terisolasi, dan hubungan mereka haruslah diperhitungkan untuk memahami keluarga sebagai suatu unit.
è Dapat dilihat dari contoh diatas bahwa terdapay komunikasi antarpribadi dari sebuah sistem.


BAB 13 : MENILAI HUBUNGAN SAAT BERKOMUNIKASI
(sejujurnya bahasan bab ini berasa berat banget, entah kenapa udh bolak balik baca susah masuknya, cobain google ternyata banyak yang bahas dari sisi psikologi. Pantes lieur hehe)
Saya coba sebisanya ya

Intinya kita bisa menilai hubungan saat berkomunikasi dari lingkungan. Lingkungan  yang bermutu adalah lingkungan yang memberikan kesempatan kepada seorang individu untuk selalu mengalami pertumbuhan. Perkembangan individu dan hubungan sebaliknya berkaitan dengan kepuasan rasa diri, dan hubungan yang memuaskan. Ini adalah produk dari : (1) dukungan positif konsep diri (2) akurasi konsep diri (3) keterampilan mengelola interaksi




BAB 14 : ETIKA BERKOMUNIKASI (DALAM ORGANISASI PENDIDIKAN
1.     Secara etimologi istilah etika bermula dari bahasa Yunani, yang akar katanya ‘ethos’. Etika mengandung pengertian watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Dalam bahasa sehari-hari kita sering menyebutnya dengan etiket yang berarti cara bergaul atau berprilaku yang baik yang sering juga disebut sebagai sopan santun. Istilah etika banyak dikembangkan dalam organisasi sebagai norma-norma yang mengatur dan mengukur perilaku profesional seseorang.

2.      Tujuan etika dalam komunikasi
Richard L. Johansen (1996) berpendapat banyak orang beranggapan bahwa dalam sebuah pembicaraan, kita harus menggunakan etika untuk menghargai dan menghormati lawan bicara. Kehadiran etika dalam proses berkomunikasi tidak datang dengan tiba-tiba
è Etika memiliki 3 tujuan, yaitu :
(1)    Membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan
(2)    Membantu manusia mengmbil sikap dan tindakan secara tepat dalam hidup ini
(3)    Tujuan akhir untuk menciptakan kebahagiaan (Richard L.Johansen,1996)

3.     Reed H, Blake dan Edwin O.H, 2003, mengatakan ada hal yang bisa kita sepakati bahwa etika berhubungan dengan moral, sistem tentang bagaiman kita harus hidup secara baik sebagai manusia.

4.     Prinsip-prinsip etika komunikasi

(1)            Prinsip keindahan
(2)            Prinsip persamaan
(3)            Prinsip kebaikan
(4)            Prinsip keadilan
(5)            Prinsip kebebasan
(6)            Prinsip kebenaran

àKesimpulan :
(1)  Dalam komunikasi antarpribadi penggunaan etika haruslah berhati-hati karena bukanlah tidak mungkin pemahaman etika kita berbeda dengan pemahaman komunikan. Kurangnya pemahaman antarsesama dapat memunculkan miss communication yang akan berujung pada timbulnya berbagai macam prasangka dan salah paham.
(2)  Dalam berbagai macam perbedaan tersebut, kita harus mampu beradaptasi dengan cepat. Nilai-nilai yang membentuk etika harus kita pahami dengan benar karena sebenarnya tidak ada komunikasi yang tidak menggunakan nilai-nilai etika didalamnya, setiap bentuk komunikasi selalu menggunakan etika walaupun dalam kadarnya masing-masing sesuai dengan konteks, tujuan dan situasi yang ada.



SEKIAN.

Kesan saya setelah review buku komunikasi ini :
1.     Komunikasi adalah ilmu yang menarik untuk dipelajari lebih dalam. Baik cabang public speakingnya, public relation, mass communication/ komunikasi itu sendiri.
2.     Beberapa bagian terasa ‘berat’ mungkin karena ini ilmu baru buat saya & ada kalanya lebih enak belajar langsung dr pakarnya ya (mendengarkan langsung bukan baca) hehe

Oya, thanks to KIMI (Komunitas Ibu Muda Indonesia) yang udah kasih challenge bulan Desember yaitu Make it Happen. Dimana sesuatu/target yang harus saya capai yaitu menyelesaikan membaca buku ini & me resume nya..
Ini bener-bener jd ajang pemanasan saya untuk melihat apa ilmu komunikasi itu & melatih saya untuk belajar gak nunda+mager hehe

Akhir kata, mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan. Semoga Bermanfaat ya.. Happy Holidaay!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A JOURNEY TO REMEMBER

Bismillahirahmanirahim.. Assalamualaikum semuaa… kumaha damang? Udah lama gak update blog, dan udah akhir tahun ajaa euy! Di pen...